Senin, 06 Oktober 2014

Surat Penugasan SDM

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
UPTD DIKPORA KECAMATAN SURADADI

SEKOLAH DASAR NEGERI HARJASARI 02
KECAMATAN SURADADI
Jl. Balamoa-Kedungjati km 9 Harjasari  Kec. Suradadi Kab. Tegal 52182
 


SURAT PENUGASAN
Nomor : ................................

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                                             :    ..................................
NIP                                                :    ...................................
Pangkat/ Gol. Ruang                      :   ......................................
Jabatan                                           :   ...............................

Dengan ini menugaskan                 :
Nama                                             :    ......................................
NIP                                                :    ...........................................
Pangkat/ Gol. Ruang                          ................................
Jabatan                                           :   ......................................
E-Mail                                            :    ........................................
Telp/ HP                                         :    ..........................
Unit Kerja                                      :    .....................................

Untuk mengelolah Data Pendidikan pada Situs : http://sdm.data.kemdikbud.go.id .
Demikian surat penugasan ini dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.


Harjasari, ........................
Kepala Sekolah,                      




...........................................
                                                                                                NIP. : 1......................................


Rabu, 01 Oktober 2014

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN DENGAN
DEMAM BERDARAH DENGUE

1. Pengertian
Dengue haemoragic fever adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus da masuk kedalam tubuh klien melalui gigitan nyamuk aedes aegypty ( betina ).

2. Manifestasi Klinis
  • Demam tinggi selama 2 – 7 hari
  • Perdarahan pada kulit ( petekie, ekimosis, hematoma ) dan ditempat lain seperti hematemesis, melena, epistaksis, dan hematuri  
  • Hepatomegali dan splenomegali
  • Trombositopenia
  • Hemokonsentrasi
  • Renjatan / kejang


3. Derajat dengue haemoragic fever:
  •  Derajat I        : Demam, uji tourniquet +
  •  Derajat II      : Perdarahan sppontan dikulit dan ditempat yang lain
  •  Derajat III     : Nadi naik turun, hipotensi, dingin pada akral
  •  Derajat IV     : Renjatan hebat ( nadi tak teraba, tekanan darah tdk dpt diukur  ( Dengue Syok Sindrom = DSS )

4.Asuhan keperawatan ( pengkajian )
            Hasil pengkajian yang dilakukan perawat terkumpul dalam bentuk data. Adapun metode atau cara pengumpulan data yang dilakukan dalam pengkajian :
·         wawancara
·         pemeriksaan fisik
·         observasi atau pengamatan
·         catatan atau status klien
·         kolaborasi dengan tim kesehatan lain
data yang dikumpulkan dapat dibagi menjadi 2 yaitu : data dasar dan data khusus
 ( Carpenito, 1983 )
Data dasar adalah data mengenai :
·         persepsi klien tentang kesehatan; upaya yang biasa dilakukan untuk
mempertahankan hidup sehat; alasan klien masuk  RS  (keluhan utama); factor pencetus dan lamanya keluhan; timbulnya keluhan (mendadak atau bertahap); upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
·         pola nutrisi; frekwensi; jenis; pantangan; nafsu makan
·         pola eliminasi : BAB dan BAK
·         pola aktifitas dan latihan
·         pola tidur dan istirahat
·         pola pikir; persepsi; persepsi diri; mekanisme koping; system nilai-kepercayaan
·         pengkajian fisik yang meliputi keadan umum klien; sakit (sedang, ringan, berat)
·         kesadaran; komposmentis, apatis, somnolent,soporus,koma,refleks, sensibilitas , nilai glosgow coma scale (GSC)
·         tanda-tanda vital : suhu, TD, nadi, pernafasan
·         keadaan kulit, kelenjar limfe, muka, kepala, mata, telinga, hidung, mulut dan leher, rectum, alat kelamin dan anggota gerak
·         sirkulasi, finger print, turgor,hidrasi
·         keadaan dada : paru,jantung, abdomen
Data khusus adalah data yang diambil berdasarkan kondisi klien pada saat sekarang. Data Yang lebih spesifik mengenai peyakit klien yang berupa data subyektif dan data obyektif


PENATALAKSAAN KLIEN DENGAN DHF

Penderitan DHF memerlukan perawatan yang serius dan bisa berakibat fatal atau kematian jika terlambat diatasi. Oleh sebab itu klien seharusnya penderita dirawat di RS ( terutama klien DHF derajat II,III,IV ).
Penatalaksanaan penderita dengan DHF sebagai berikut :
  1. Tirah baring atau istirahat baring
  2. Diet makan lunak
  3. Minum banyak (2-2,5 lt/24 jam) dapat berupa susu, teh manis, sirop dan beri klien Oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi klien DHF
  4. Pemberian cairan intravena ( RL atau NaCL faali)
  5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam
  6. Periksa Hb, Ht, dan trombosit tiap hari
  7. Pemberian antipiretik, antibiotik ( kolaborasi ) juga pemberian kompres dingin
  8. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut, tanda-tanda dini renjatan, perubahan TTV, hasil laboratorium yang memburuk
  9. Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam ( kolaborasi )

            Pada penatalaksanaan klien dengan DHF diperlukan tindakan-tindakan perawatan invasif seperti pemasangan infuse, pengambilan darah vena dan arteri, kompres dingin, uji tourniquet dan pemasangan NGT

            1. Pemasangan Infus
Tujuan pemasangan infuse adalah untuk pemberian cairan melalui   
    Intravena. Daerah pemasangan infuse yang dianjurkan adalah vena sefalika,
    vena mediana kubiti, vena mediana antebrakial, vena radialis
            Tindakan kewaspadaan yang perlu diperhatikan pada klien dengan
    pemasangan infuse adalah :
·         lakukan tehnik aseptic pada saat pemasangan infuse
·         rawat daerah pemasangan infuse setiap hari
·         ganti set infuse setiap hari
·         observasi tanda-tanda phlebitis dengan tingkat keparahan

2. Kompres Dingin
    Tujuan melakukan kompres dingin adalah untuk mengatsi hipertermi (menurunkan suhu tubuh).           Daerah pemberian kompres yang disaranjan adalah pada kedua aksila dan kedua lipat paha.
    Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan kompres dingin :
·         berikan penjelasan pada keluarga tentang proses penyakit dan demam yang dialami klien
·         anjurkan keluarga untuk tidak memberikan selimut tebal pada klien
·         ukur suhu klien setelah pemberian kompres dingin. Bila suhu lebih dari 400C selain diberikan antipiretik juga berikan surface cooling
            3. Pengambilan darah vena
                        Tujuan pengambilan darah vena adalah untuk pemeriksaan  kimia atau
                hematology darah.
            4. Pengambilan darah artery
                        Tujuan pengambilan darah artery adalah pemeriksaabn analisa gas darah
   dengan menambahkan heparin didalam darah yang akan diperiksa. Tempat
   pengambilan darah artery yang disarankan adalah A. radialis, A. brakialis,           
  A. dorsalis pedis, A. femoralis.
5. Pemasangan  NGT
            Pemasangan NGT ditujukan untuk mengeluarkan caoran lambung pada
    perdarahan saluran pencernaan atas
6. Uji Tourniquet
            Uji tourniquet dilakukan untuk mengetahui adanya perdarahan pada
   dibawah kulit. Hasilnya dikatakan positif bila tampak adanya petekie atau
   bintik-bintik merah dibawah kulit
 Uji tourniquet dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan tekanan
               darah , selanjutnya tekanan ditetapkan antara sistolik dan diastolic pada alat
               pengukuran  yang dipasang diatas lengan; tekanan ini diusahakan menetap
               selama percobaan. Setelah dilakukan tekanan selama 5 menit, perhatikan bintik-
               bintik merah pada kulit dilengan bawah bagian media pada sepertiga proksimal.
               Uji ini dinyatakan positif bila pada 7,85 cm didapat lebih dari 20 bintik-bintik
               (WHO, 1975)

Diagnosa keperawatan utama yang dapat ditemukan pada klien dengan DHF :
  1. Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit
  2. Neri b/d proses penyakit patologis
  3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual,muntah, anoreksia
  4. Gangguan aktifitas b/d kondisi tubuh yang lemah
  5. Gangguan pola tidur b/d sakit kepala dan pegal-pegal seluruh tubuh
  6. Resiko terjadi perdarahan intraabdominal b/d trombositopenia
  7. Gangguan integritas jaringan b/d perdarahan akibat trombositopenia
  8. Resiko infeksi b/d tindakan invasive
  9. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet dan perawatan klien denganDHF b/d kurangnya informasi
  10. Syok: hipovolemik b/d peningkatan permeabilitas kapiler: perdarahan